Flyingboat, Coba Atasi Masalah Konektivitas Kepulauan Indonesia

Sebagai negara kepulauan, ada beberapa masalah yang mucul terkait banyaknya jumlah pulau di Indonesia. Kondisi perairan, teknologi transportasi laut dan belum terhubungnya antar pulau secara padu masih menjadi kendala utama yang dihadapi Indonesia.

Adanya flyingboat yang memiliki teknologi Ground Effect Vechile Enhance Revolution Ordinary Ship (GEVER-OS) menjadi salah satu solusi untuk memecahkan masalah konektivitas antar pulau di Indonesia. Teknologi GEVER-OS yang memadukan aircraft  dengan speedboat ini masih dikembangkan oleh Indonesia Maritime Institute (IMI) hingga tahun 2014.

Nandang Solihin, Inventor IMI memaparkan, peluncuran model skala GEVER-OS akan digunakan untuk menjangkau pulau-pulau kecil di Indonesia.“Ini baru model skala. 2 sampai 3 sesi lagi akan kami uju coba,” paparnya.

IMI berencana memproduksi 15 unit flyingboat yang telah dipesan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan TNI-AL. Dalam tahap produksi, 60-70% komponennya dipasok dari dalam negeri. “Sedangkan mesin masih impor dari Belgia atau Amerika Serikat,” katanya.

Nandang mengatakan, flyingboat yang akan dirakit, berkapasitas empat penumpang dengan satu pilot. Untuk masalah harga, IMI mengusahakan agar harga flyingboat dibawah 5 miliar. Produksi flyingboat akan dilakukan secara paralel dengan produksi dua atau tiga unit setiap bulannya.

Sementara itu Rido Batubara, Direktur Pendayaan Pulau-Pulau Kecil KPP berterimakasih kepada  IMI dalam penerbangan model skala GEVER-OS walaupun pada ujicoba tidak dapat diterbangkan. Namun, ia mengapresiasi semangat IMI dalam percepatan pembangunan pulau-pulau kecil di Indonesia. Rido  merasa pulau-pulau kecil di Indonesia memiliki empat hambatan pembangunan yakni, listrik, air bersih, konektivitas dan telekomunikasi.

Pada uji coba penerbangan model skala GEVER-OS, Rido mengatakan, hambatan konektivitas dalam percepatan pembangunan pulau-pulau kecil  sudah bisa terjawab. “Kami bermimpi bahwa pesawat ini nanti bisa membawa perbekalan, pengawasan dan membawa sembako dari satu pulau ke pulau,” ucap Rido.

KPP berencara mempercepat membeli flyingboat karya IMI tiga sampai sepuluh unit. Hal tersebut dilakukan guna mengatasi konektivitas di pulau-pulau kecil dan membawa percepatan pembangunan pulau-pulau kecil.  KPP akan mengalokasikan flyingboat ke kabupaten atau kota kepulauan misalnya, Alor, Raja Ampat, Kepulauan Riau yang memiliki pulau-pulau tersebar.

KPP berharap agar kabupaten atau kota yang memiliki komitmen tinggi agar dapat memlihara dan menyediakan dermaga untuk flyingboat bersandar. Rido mengatakan, KPP akan menyiapkan dana berapapun guna pengadaan flyingboat.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.