Inspiratif
Prospek Cerah Wirausaha Indonesia
Iklim ekonomi yang kian menggeliat beberapa tahun belakangan
membawa angin segar bagi perkembangan kewirausahaan di Indonesia. Betapa tidak,
sumber daya yang melimpah jelas menjadi modal utama bagi tumbuh kembang dunia
kewirausahaan di Indonesia dalam beberapa tahun ke depan. Kondisi menguntungkan
ini diharapkan dapat memunculkan wirausahawan-wirausahawan baru di jagad bisnis
Indonesia, utamanya dari sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Pertumbuhan sumber daya manusia ini membuat pemerintah semakin
menggenjot kampanye kewirausahaan di Indonesia demi pencapaian target
pendapatan perkapita di tahun 2014. Pemerintah tidak main-main. Berdasarkan
pernyataan Menko Perekonomian, Hatta Radjasa, pada akhir 2012, pendapatan per
kapita tiap tahunnya saat ini berada di kisaran 3.542 dollar AS dan ditargetkan
akan mencapai angka 5.000 dollar AS pada 2014.
Demi mencapai target ini, sektor inovasi dan kewirausahaan akan
mendapat porsi lebih demi meningkatkan penyerapan sumber daya Indonesia yang
melimpah. Usaha ini telah dilakukan melalui penggalakkan dorongan untuk
berwirausaha yang mulai merasuk ke kampus-kampus dengan menjadikan kalangan
mahasiswa sebagai motor utama gerakan berwirausaha. Rangkaian motivasi dan
diskusi pun telah diberikan secara intensif demi merekonstruksi paradigma lama
yang menyatakan bahwa dunia kerja adalah opsi utama bagi para lulusan perguruan
tinggi setelah menyelesaikan pendidikannya.
Hasilnya cukup menggembirakan. Kewirausahaan mulai mendapat tempat
dan bahkan menjadi opsi utama bagi para lulusan perguruan tinggi dan mahasiswa
aktif. Modal usaha bagi kalangan muda pun melimpah seiring kesediaan bank untuk
memfasilitasi melalui program pinjaman lunak atau kontes-kontes kewirausahaan.
Meskipun demikian, secara statistik Indonesia masih kekurangan
wirausahawan. Idealnya, jumlah wirausahawan sekurang-kurangnya harus mencapai
dua persen dari total warga. Namun, kenyataannya jumlah wirausahawan Indonesia
baru mencapai persentase 0,18 persen dari keseluruhan jumlah penduduk. Ini
berarti jumlah wirausahawan seharusnya berjumlah 4,4 juta orang, dari kenyataan
saat ini yang baru berjumlah 400 ribu orang.
Kondisi ini cukup kontras apabila dibandingkan dengan
negara-negara dengan sektor ekonomi yang lebih mapan. Berdasarkan data yang
dipaparkan Menristek, Gusti Muhammad Hatta, pada 2007 jumlah wirausahawan di
Amerika Serikat telah mencapai 11,5 persen dari keseluruhan jumlah ppenduduk. Adapun
persentase jumlah wirausahawan di Singapura telah mencapai angka 7 persen. Hal
ini menjadi cermin bagi pemerintah dan seluruh pelaku usaha di Indonesia untuk
semakin menggalakkan kewirausahaan mengingat Indonesia memiliki sekitar 120
juta penduduk yang berada dalam usia produktif. Dengan meningkatnya jumlah
wirausahawan di Indonesia, bukan tidak mungkin Indonesia akan menjadi kekuatan
ekonomi baru di dunia, setidaknya di Asia Tenggara. Jadi singkat kata, ayo
kita berwirausaha!
Tulisan ini
disumbangkan untuk jadi artikel situs jadimandiri.org.
Tidak ada komentar